IBM KEPADA KELOMPOK DIFABEL DI SLB DHARMA WANITA JIWAN DAN SDLBN KARANGREJO WUNGU DI KAB. MADIUN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK REFILL RUMAH TANGGA MENJADI PRODUK HANDICRAFF RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENEKAN LIMBAH PLASTIK RUMAH TANGGA DAN MENUMBUHKAN LIFSKILL SERTA KEMANDIRIAN KAUM DIFABEL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP

Nuri Ati Ningsih, SPd, MPd, IKIP PGRI Madiun (2015) IBM KEPADA KELOMPOK DIFABEL DI SLB DHARMA WANITA JIWAN DAN SDLBN KARANGREJO WUNGU DI KAB. MADIUN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK REFILL RUMAH TANGGA MENJADI PRODUK HANDICRAFF RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENEKAN LIMBAH PLASTIK RUMAH TANGGA DAN MENUMBUHKAN LIFSKILL SERTA KEMANDIRIAN KAUM DIFABEL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP. In: Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2015.

[img]
Preview
Text
FK30_Nuri Ati NIngsih 189-193.pdf

Download (330kB) | Preview

Abstract

Pelaksanaan pengapdian masyarakat ini bertujuan untuk menghasilkan (1) Produk kreatif kerajinan tangan yang berbahan dasar limbah plastik rumah tangga menjadi produk kreatif kerajinan tangan seperti, tas, tempat pensil, tempat sepatu, dompet, bros, dan lain-lain produk yang kreatif dan inovatif supaya limbah plastik tersebut bisa lebih bermanfaat untuk kehidupan. (2) Kaum difabel yang mandiri, percaya diri, dan mempunyai lifeskill khusus sehingga mampu mandiri secara finansial. (3) Proses jual beli produk secara nyata dan on line. (4)) Lingkungan yang bersih, sehat dan menjadi go green area. Program pengapdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu; Tahap I, kegiatan observasi, meliputi mengobservasi kegiatan belajar siswa, jumlah dan kondisi siswa, pemerolehan bahan baku dan penyususnan pola produk. Tahap 2, menyusun jadwal kegiatan dan kelompok siswa berdasarkan karakteristik siswa, motivasi dan interes siswa karena hal ini berkaitan dengan pembentukan kelompok kerja siswa. Tahap 3, pelaksanaan pelatihan dan proses. Kegiatan pengapdian masyarakat dilapangan berjalan sesuai dengan program yang disusun berdasarkan koordinasi tim dan pihak sekolah dalam hal ini, kepala sekolah, guru dan siswa. Kendala yang muncul selama proses berasal dari kendala teknis yang meliputi jadwal kegiatan yang sering berganti serta bahan baku yang sering rusak karena siswa difabel tidak mampu mengontrol tenaga yang dimiliki pada saat proses pembuatan. Sedangkan kendala non teknis berasal dari sumber daya manusia yang terkait dalam kegiatan tersebut. Yaitu siswa difabel yang sulit untuk fokus pada satu kegiatan, kontrol diri yang sangat kurang serta faktor psikologis yang cepat berubah-ubah. Kendala yang dialami tim abdimas adalah dalam hal berkomunikasi. Untuk mengatasi kendala tersebut pihak sekolah dan tim abdimas memperkuat koordinasi, dan pihak seklah menyediakan guru pendamping sehingga kalau ada masalah sewaktu-waktu dilapangan pada saat kegiatan bisa segera diatasi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: kaum difabel, lifeskill, limbah plastik.
Subjects: Psikologi > Kecerdasan intelektual dan mental > Kecerdasan dan Bakat
Pendidikan > Institusi Pendidikan, Sekolah dan Aktivitasnya > Pendidikan Khusus; Anak Berkebutuhan Khusus dan Inklusi
Divisions: Prosiding
Depositing User: FITRI RIANI
Date Deposited: 03 Feb 2016 04:41
Last Modified: 03 Feb 2016 04:41
URI: http://repository.upy.ac.id/id/eprint/356

Actions (login required)

View Item View Item