ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TERNAK ITIK DI KABUPATEN BANTUL

Herman Budi Susetyo, akultas Pertanian Universitas PGRI (2012) ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TERNAK ITIK DI KABUPATEN BANTUL. AgroUPY Volume IV Nomor 1, Juli 2012. ISSN ISSN: 1978-2276

[img]
Preview
Text
Vol 4(1)-5.pdf

Download (11MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul dari bulanApril sampai dengan bulan Juni 201 1 dengan metode sllrvey. Responden adalah para peternak itik yang dilakukan sebagai suatu Usaha Tani, yang melibatkan sejumlah 40 responden peternak itik penghasil telur dengan berbagai sistem pemeliharaan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul daIa, yang meliputi data primer yaitu identitas peternak, manajemen pemeliharaan ternak itik, penerimaan usaha ternak itik, pengeluaran usaha ternak itik dan investasi yang ditanamkan pada usaha ternak itik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, yang meliputi berapa besar investasi, biaya tetap, biaya tidak tetap dari masing masing sistem pemeliharaan ternak itik. Pendapatan diperoleh dari penjualan telur itik sebagai konsumsi, itik apkhir dan kotoran itik sebagai pupuk kandang. Dengan analisis rugi laba dan kelayakan usaha yang meliputi Benefit Cost Ratio, Break Even Point Volume usaha dan harga produksi, Payback Periode dan Rote of Invesment. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 sistem pemeliharan yaitu Ekstensif, Semi Intensif dan Intensif masing masing memberikan nilai B/C 1,28 ; I,35 dan 1,38. Untuk indicator BEP volume produksi masing masing menghasilkan 30.645 butir; 67.980 butir dan 206.512, sedangkan untuk indicator BEP harga produksi masing masing adalah Rp 914,- ; Rp 859,- dan Rp 840,-. Untuk indicator Payback Periode masing masing adalah 25,5 bulan ; I 8,82 bulan dan ll,7 3 bulan. Secara umum masing masing sistem pemeliharaan memberikan keuntungan yang variatif yaitu sistem pemeliharaan Ekstensif dengan jumlah pemilikan itik rata-rata 65 ekor memberikan keuntungan sebesar Rp 3.065.000,- selama satu siklus produksi atau per tahun atau Rp 255.416,-sistem pemeliharan Semi Intensif dengan jumlah pemilikan itik rata-rata 132 ekor memberikan keuntungan Rp 26.465.500,- selarna satu siklus produksi atau Rp 8.812.833,- per tahun atau Rp 735.I52,- per bulan. Sedangkan pada sistem pemeliharaan Intensif dengan jumlah pemilikan itik rata-rata 385 ekor memberikan keuntungan Rp 86.428 .625,- selama satu siklus peroduksi atau Rp 28.809.541,- pertahun atau Rp 2.400.7 9 5,- per bulan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: sistem pemeliharaan,pendapatan,kelayakan usaha
Subjects: Peternakan > Peternakan Unggas
Divisions: Karya Dosen
Depositing User: Nurul Sinto Ambawani
Date Deposited: 01 Jun 2016 06:19
Last Modified: 01 Jun 2016 06:19
URI: http://repository.upy.ac.id/id/eprint/818

Actions (login required)

View Item View Item