Herlina, 13144800045 (2017) PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
|
Text
Artikel Herlina.pdf Download (353kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan Leech dalam dialog film My Stupid Boss, (2) mendeskripsikan implikatur dari pelanggaran maksim-maksim prinsip kesantunan Leech dalam dialog film My Stupid Boss. (3) Mendeskripsikan relevansi pelanggaran prinsip kesantunanLeech dalam dialog film My Stupid Boss terhadap penanaman kesantunan berbahasa sebagai salah satu nilai pendidikan karakter di SMA Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data- data penelitian ini adalah dialog atau tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan dalam film My Stupid Boss. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film My Stupid Boss yang kemudian dibentuk ke dalam bahasa tulis berupa naskah dialog.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simakbebas libat cakap dan teknik catat. Berkaitan telaah analisis data, penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode analisis kontekstual dan metode analisis heuristik. Keabsahan data dalam penelitian ini didapatkan dengan tiga cara diantarannya yaitu (1) perpanjangan pengamatan, (2) meningkatkan ketekunan dan (3) trianggulasi sumber. Simpulan penelitian ini mencakup enam hal yakni pertama, pelanggaran prinsip kesantunan Leech dalam dialog film My Stupid Boss terjadi pada seluruh keenam maksimnya. Kedua, pelanggaran prinsip kesantunan paling banyak terjadi pada pelanggaran maksim penghargaan. Ketiga, pelanggaran maksim penghargaan sebagai maksim yang banyak dilanggar, seluruhnya dilakukan oleh tokoh Boss Man. Keempat, pelanggaran maksim kesimpatian sebagai maksim kedua paling banyak dilanggar dilakukan oleh tokoh Diana. Kelima, terdapat 20 implikatur percakapan dari dialog yang melanggar prinsip kesantunan pada setiap maksimnya dimaksudkan untuk menyatakan: mencari keuntungan sebanyak 7 data, mengejek sebanyak 6 data, menolak sesuatu sebanyak 6 data, mempermainkan seseorang sebanyak 5 data, menyepelekan sesuatu sebanyak 4 data, menuntut sesuatu sebanyak 3 data. Adapun yang dimaksudkan untuk 2 menyatakan melempar kesalahan, memaksa seseorang, meremehkan seseorang, meragukan sesuatu, mencari perhatian, membela, membuat kerugian masing-masing sebanyak dua data. Sedangkan implikatur percakapan yang dimaksudkan untuk menyatakan ketidakpedulian, mengada-ada sesuatu, menawar sesuatu, membeda-bedakan, memancing perasaan, mengancam, dan mengingkari janji masing-masing hanya berjumlah satu data.Keenam, penelitian ini memiliki relevansi untuk guru sebagai bahan ajar terkait kesantunan berbahasa sebagai salah satu nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada KD 3.1 untuk SMA kelas X11 semester genap.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelanggaran prinsip kesantunan, Pendidikan karakter |
Subjects: | Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Mr. Nugroho |
Date Deposited: | 04 Oct 2017 01:40 |
Last Modified: | 04 Oct 2017 01:40 |
URI: | http://repository.upy.ac.id/id/eprint/1512 |
Actions (login required)
View Item |