KUMPULAN CERPEN SAKSI MATA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (2016): ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA GRAMSCIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Khairiani, 14144800062 (2021) KUMPULAN CERPEN SAKSI MATA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (2016): ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA GRAMSCIAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. PBSI, Universitas PGRI Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
KHAIRIANI.pdf

Download (269kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis sosiologi sastra Gramscian dalam kumpulan cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma (2016) dan relevansi analisis sosiologi sastra Gramscian dalam kumpulan cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma (2016) dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra Gramscian. Sumber data penelitian ini berupa kumpulan cerpen dalam cerpen Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma yang diterbitkan tahun 2016 oleh penerbit Bentang Pustaka. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 16 cerpen yang disusutkan menjadi 10 cerpen. Cerpen tersebut adalah: Telinga, Manuel, Listrik, Pelajaran Sejarah, Misteri Kota Ningi, Klandestin, Darah Itu Merah Jenderal, Salazar, Junior, dan Kepala di Pagar Da Silva. Ke 10 cerpen tersebut penulis anggap sebagai sampel penelitian. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Data diperoleh melalui teknik kajian kepustakaan dengan cara membaca cerpen secara keseluruhan. Data dianalisi dengan teknik analisis interaktif. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan peneliti dan triangulasi teori. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, melalui analisis sosiologi sastra Gramscian pada cerpen Saksi Mata (2016) diperoleh 10 cerpen yang paling dominan dengan teori hegemoni Gramscian. Terdapat dua wilayah bentuk hegemoni yang beroperasi dalam cerpen tersebut yakni wilayah masyarakat sipil dan masyarakat politik, masing-masing wilayah melakukan hegemoni maupun menjadi korban hegemoni. Kedua, terdapat 5 cerpen yang relevan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester 2 pada materi cerpen Kompetensi Dasar 3.8 dari Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi inti 4. Sementara 5 cerpen lainnya tidak relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia karena mengandung unsur radikalisme dan kekerasan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Cerpen, Sosiologi Sastra, Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Subjects: Bahasa > Bahasa Indonesia
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: FITRI RIANI
Date Deposited: 17 Mar 2022 04:44
Last Modified: 17 Mar 2022 04:44
URI: http://repository.upy.ac.id/id/eprint/3429

Actions (login required)

View Item View Item