Lutfi Ngisyak Utsmanto, 10144400009 (2015) PERANG BADAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT ARAB TAHUN 624. Universitas PGRI Yogyakarta.
|
Text
Artikel Lutfi Ngisyak Utsmanto.pdf Download (102kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perang dalam perkembangan agama Islam pada sekitar tahun 624, untuk mengetahui proses terjadinya perang Badar dan dapat mengambil sisi positif dari peristiwa tersebut, dan untuk mengetahui beberapa pengaruh yang ditimbulkan dari peristiwa perang Badar tersebut. Penulisan skripsi ini mengunakan metode penelitian sejarah yang mencakup 5 tahapan, yaitu pemilihan topik, metode pengumpulan sumber (heuristik), klarifikasi, interpretasi, dan penulisa sejarah (historiografi). Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan multi dimensional dan ditulis secara deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perkembangan Islam pada tahun 624 sangatlah signifikan. 1) Latar belakang perang Badar tahun 622 Nabi Muhammad Saw dan para sahabat Hijrahke Medinah karena sering dizalimi dan dianiaya oleh kaum kafir Quraisy. Hal ini menandakan dimulainya kedudukan Nabi Muhammad Saw sebagai pemimpin suatu kelompok dan agama. 2) Proses terjadinya perang Badar pertempuran diawali dengan majunya pemimpin kedua pasukan untuk perang tanding antara Hamzah, Ali dan Ubaidah melawan Syaiba, walid dan utba dari pihak Quraisy. 3) Pengaruh perang Badar terhadap masyarakat Arab kemenangan muslim terhadap Quraisy tersebut memberi angin segar pada agama Islam dan posisi politik Nabi Muhammad SAW di Medinah. Masyarakat Arab setelah kemenangan kaum muslim tersebut mulai memandang secara serius. Yahudi dan kaum musyrik di Medinah sampai ketakutan karena setelah kemenangan tersebut Bani Qainuqa salah satu kabilah Yahud i di Medinah diusir oleh Muhammad SAW karena melanggar perjanjian dengan membunh salah satu umat muslim dari pihak Anshar. Ketakutan tersebut tidak hanya dialami oleh masyarakat di sekitar Medinah, akan tetapi Quraisy Mekkah dibuat cemas oleh pihak muslim Medinah dengan ditutupnya jalan perdagangan mereka menuju Syam atau Syiria. Kedudukan Muhammad Saw di Medinah sesudah perang Badar menjadi lebih diperhitungkan. Pimpinan kabilah Khazraj Abdullah bin Ubay yang selalu menentang Muhammad SAW, setelah perang Badar menjadi lebih lemah penentangannya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perang Badar, Arab tahun 624 |
Subjects: | Geografi dan Sejarah > Sejarah Asia > Sejarah Arab |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | FITRI RIANI |
Date Deposited: | 29 Jan 2016 07:31 |
Last Modified: | 29 Jan 2016 07:31 |
URI: | http://repository.upy.ac.id/id/eprint/273 |
Actions (login required)
View Item |